Cara Hindari Anemia saat Hamil dan Menyusui

Category
18 September 2018

Gejala kurang darah atau anemia rentan dialami seorang ibu yang sedang hamil dan menyusui. Kurangnya nutrisi pada ibu berpengaruh terhadap gejala anemia sehingga asupan nutrisi melalui makanan sehat perlu dikonsumsi rutin mengingat kebutuhan tubuh meningkat di masa hamil dan menyusui.

 

Apabila ada yang beranggapan bahwa ibu yang berpotensi merasakan gejala kurang darah saat hamil dan menyusui, maka hal itu salah besar. Meskipun saat sebelum hamil seorang ibu tidak pernah mengalami kurang darah atau anemia ia tetap memiliki risiko anemia ketika hamil dan menyusui.

 

Jenis Anemia

Ada beberapa jenis anemia yang perlu diketahui. Pertama, anemia defisiensi besi karena kurangnya zat besi. Kemudian, ada anemia megaloblastik karena kekurangan asam folat. Selanjutnya, anemia hipoplastik yang terjadi karena menurunnya fungsi sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru dan anemia hemolitik yaitu anemia yang disebabkan oleh proses pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembentukannya.

 

Penyebab Anemia

Meski setiap jenis anemia disebabkan oleh faktor tertentu, ada penyebab mendasar yang memicu terjadinya anemia, yakni kurangnya asupan gizi seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Potensi anemia pun meningkat, jika ibu sering mual muntah karena nutrisi banyak terbuang, mengandung lebih dari satu bayi, jarak kehamilan yang terlalu dekat, pendarahan waktu persalinan, hingga pola makan yang buruk.

 

Dampak Anemia

Dampak dari anemia sendiri jika tidak segera diatasi sangat berisiko terhadap ibu hamil, antara lain, keguguran, kelahiran prematur, proses persalinan yang lama, dan tenaga yang cepat terkuras. Setelah kelahiran, pendarahan juga bisa terus terjadi dan shock karena lemahnya kontraksi rahim yang dapat menganggu proses menyusui.

 

Seseorang yang sedang mengalami anemia dapat melakukan pengecekan kadar hemoglobin. Untuk ibu hamil, jumlah normal hemoglobin disesuaikan dengan usia kehamilan, di trimester 1 berkisar antara 11,6-13,9gr/dL, trimester 2 berkisar antara 9,7-14,8gr/dL, dan trimester 3 berkisar antara 9,5-15gr/dL. Masa paling penting untuk mengecek kadar hemoglobin pada ibu hamil adalah pada trimester 1 dan trimester 3. Sedangkan untuk ibu menyusui, sama halnya dengan kondisi wanita dewasa normal (tidak hamil) yaitu berkisar antara 12-15,8gr/dL.

 

Atasi dari Sekarang

Cara mengatasinya sendiri tidak terlalu sulit, yaitu cukup penuhi kebutuhan nutrisi saat hamil dan menyusui. Ada sejumlah makanan yang sebaiknya dikonsumsi rutin oleh ibu hamil dan menyusui, seperti sayur-sayuran seperti bayam, asparagus, dan brokoli, buah-buahan seperti alpukat dan jeruk, kacang-kacangan, dan sumber protein hewani seperti telur dan daging merah yang juga kaya zat besi dan asam folat.

 

Apabila perempuan dalam kondisi biasa membutuhkan rata-rata 14 mg zat besi per hari, maka ibu hamil dan menyusui membutuhkan dua kali lipatnya. Asupan makanan yang dicontohkan di atas mampu memenuhi kebutuhantersebut, begitu pula dengan kebutuhan asam folat, ibu hamil dan ibu menyusui memerlukan 300-600 mg per hari yang tidak bisa ditemukan hanya dari makanan saja.

 

Karena itu, penting untuk mengimbangi dengan suplemen tambahan. Selain suplemen kehamilan yang biasa diberikan dokter, Albusmin juga dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Albusmin yang terbuat dari ekstrak ikan gabus ini mengandung kadar protein tinggi, albumin, dan asam amino. Kandungan albumin ini berfungsi sebagai transporter yang mendistribusikan nutrisi-nutrisi penting ke seluruh tubuh, baik tubuh ibu maupun janin yang ada dalam kandungan.

 

Kesehatan seorang ibu harus dijaga selama masa kehamilan dan menyusui, karena berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Konsumsi makanan bergizi dengan kandungan nutrisi lengkap pun wajib untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Dilengkapi dengan suplemen yang tepat untuk mengoptimalkan nutrisi yang diasup. Albusmin, bantu penuhi kesehatanmu!